Jumat, 06 April 2012

Tanamkan Sikap Optimisme Pada Anak

Untuk membentuk konsep diri positif pada anak, maka kita perlu mengingatkan anak bahwa mereka harus:
  1. Membiasakan diri berpikir positif (positive thingking). Anak tak boleh mengucapkan dan memikirkan hal-hal yang negatif tentang dirinya. seburuk apapun kondisi yang sedang dihadapi atau dimiliki anak, mereka masih punya kekuatan dan kemampuan untuk mengatasinya. Berikan contoh kegigihan para tokoh-tokoh dunia yang memiliki cacat, tetapi berprestasi tinggi dan mampu mengukir sejarah duni, seperti: Abraham Lincoln mampu menjadi Presiden AS dan mempunyai banyak lisensi karya cipta, walaupun kakinya cacat. Helen Keller, walaupun tuna netra tapi dia mampu menjadi orang pertama di AS yang menjadi sarjana.
  2. Mampu berbuat sesuatu, sebagaimana orang lain mampu berbuat. Sesulit apapun pekerjaan, pelajaran, permainan atau apapun pasti ada jalan keluarnya. kemauan untuk mencari jalan keluar itulah kunci rahasia untuk mencapai sebuah keberhasilan.
  3. Semangat untuk mencoba kegiatan positif. Kegagalan jangan dijadikan momok. Biarkan anak untuk tidak takut salah dan takut dimarahi atau takut gagal ketika mencoba. tanamkan pada mereka bahwa kegagalan adalah hal biasa. sekalipun salah atau gagal, mereka dapat mencobanya lagi dengan cara lain. jika mereka tidak pernah mencoba, maka tidak akan ada kesempatan untuk berhasil.
  4. Melupakan pendapat orang lain yang merugikan konsep diri.
  5. Menjauhkan diri  dari kebiasaan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
  6. Bersikap ramah pada setiap orang.
  7. Membuang sikap murung dan songsonglah hidup ini dengan senyuman manis dan sikap optimis.